PENGARUH PENGGUNAAN GRID TERHADAP DENSITAS DAN KONTRAS
A. TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan grid terhadap
kontras dan densitas radiografi pada faktor eksposi dengan kV di atas 60.
B.
ALAT DAN
BAHAN
1.
Kaset ukuran 18x24 cm
2.
Film ukuran 18x24 cm
3.
Grid lisolem ukuran
18x24cm
4.
Phantom kepala
5.
Marker R/L
6.
Sandbag
7.
Alat fiksasi
8.
Developer & fixer
9.
Air untuk rinsing &
washing
10.
Hanger
11.
Kertas label
12.
Dryer
13.
Pesawat sinar-X
C.
CARA
KERJA
1.
Mempersiapkan alat dan
bahan
2.
Memindahkan posisi
power supply dari “OFF” ke posisi “ON”
3.
Menghidupkan pesawat
sinar-x
4.
Mengatur FFD setinggi
90 cm
5.
Memposisikan objek
a.
Sinus Paranasal
proyeksi Lateral kiri tanpa grid:
1) Meletakkan
kaset yang yang telah berisi film di atas meja pemeriksaan
2) Meletakkan
phantom kepala dengan posisi true lateral dengan bagian yang sebelah kiri yang
menempel kaset
3) Mengatur
arah sinar pada:
CP
: 2,5 cm posterior outer canthus
CR
: tegak lurus film
4) Meletakkan
marker “L”, pada ujung kaset dan tidak menutupi objek
5) Melakukan
eksposi dengan faktor eksposi :
KV :
70 KV
mAs :
12 mAs
rmA :
30 rmA
6) Setelah
melakukan eksposi, mencuci film secara berurutan (developer à
rinsing àfixer
àwashing)
di dalam kamar gelap.
7) Mengeringkan
film pada dryer
b.
Sinus Paranasal
proyeksi lateral kiri dengan grid lisolem :
1) Meletakkan
kaset yang yang telah berisi film di atas meja pemeriksaan
2) Meletakkan
phantom kepala dengan posisi true lateral dengan bagian yang sebelah kiri yang
menempel kaset
3) Mengatur
arah sinar pada:
CP
: 2,5 cm posterior outer canthus
CR
: tegak lurus film
4) Meletakkan
marker “L”, pada ujung kaset dan tidak menutupi objek
5) Melakukan
eksposi dengan faktor eksposi :
kV :
70 KV
mAs :
12 mAs
rmA :
30 rmA
6) Setelah
melakukan eksposi, mencuci film secara berurutan (developer à
rinsing àfixer
àwashing) di dalam kamar gelap
7) Mengeringkan
film pada dryer
D.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
- Hasil dan Evaluasi Gambaran
1)
Sinus frontalis,
maxillaries, dan sphenoidalis tercakup.
2)
Sella tursica
terproyeksi tanpa rotasi
3)
Cekungan orbita
dan ramus mandibula superposisi
4)
Batas kolimasi
sesuai dengan objek yang diperiksa
5)
Tampak marker
R/L
a.
Evaluasi gambar:
1) Dengan grid
- Kontras
baik
- Objek
tidak true lateral
- Densitas
baik
- Tampak
sinus frontalis, maxillaris dan sphenoidalis
- Tampak
marker
- Batas
kolimasi sesuai dengan objek
|
2)
Tanpa
grid
- Kontras
kurang baik
- Objek
tidak true lateral
- Densitas
tinggi dan tidak merata
- Tampak
sinus frontalis, maxillaris, dan sphenoidalis
- Tampak
marker
- Batas
kolimasi tidak sesuai besar objek
|
b.
Hasil
pengukuran hasil radiograf dengan densitometri
1) dengan
grid
Pengukuran ke 1
|
Pengukuran ke 2
|
Pengukuran ke 3
|
Rerata
|
|
Sinus Frontalis
|
1,70
|
1,65
|
1.60
|
1,65
|
Sinus Sphenoidalis
|
0,63
|
0,65
|
0,67
|
0,65
|
Sinus Maxillaris
|
0,79
|
0,75
|
0,81
|
0,78
|
2) tanpa grid
Pengukuran ke 1
|
Pengukuran ke 2
|
Pengukuran ke 3
|
Rerata
|
|
Sinus Frontalis
|
2
|
1,83
|
2,17
|
2,00
|
Sinus Sphenoidalis
|
1,66
|
1,68
|
1,55
|
1,63
|
Sinus Maxillaris
|
1,94
|
1,81
|
1,82
|
1,86
|
1.
Pembahasan
Dalam dunia kedokteran diperlukan bidang-bidang penunjang pemeriksaan
untuk
membantu menegakan diagnosa suatu penyakit, salah satunya adalah bidang radiologi yang membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit dengan memanfaatkan sinar-x yang hasilnya berupa radiograf. Oleh karena itu diperlukan radiograf yang dapat memberi informasi semaksimal mungkin, tanpa harus melakukan pengulangan foto yang dapat menambah dosis yang diterima pasien.
membantu menegakan diagnosa suatu penyakit, salah satunya adalah bidang radiologi yang membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit dengan memanfaatkan sinar-x yang hasilnya berupa radiograf. Oleh karena itu diperlukan radiograf yang dapat memberi informasi semaksimal mungkin, tanpa harus melakukan pengulangan foto yang dapat menambah dosis yang diterima pasien.
Untuk dapat menghasilkan radiograf yang memberikan informasi semaksimal
mungkin diperlukan radiograf yang optimal. Kualitas radiograf meliputi densitas, kontras, ketajaman dan distorsi. Karena itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk menekan faktor-faktor yang dapat menurunkan kualitas radiograf. Salah satu penyebab yang dapat menurunkan kualitas radiografi adalah radiasi hambur. Untuk mengurangi radiasi hambur sinar-x yang sampai ke film adalah dengan menggunakan grid (Bushong, 2001).
mungkin diperlukan radiograf yang optimal. Kualitas radiograf meliputi densitas, kontras, ketajaman dan distorsi. Karena itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk menekan faktor-faktor yang dapat menurunkan kualitas radiograf. Salah satu penyebab yang dapat menurunkan kualitas radiografi adalah radiasi hambur. Untuk mengurangi radiasi hambur sinar-x yang sampai ke film adalah dengan menggunakan grid (Bushong, 2001).
Grid adalah suatu alat bantu pemeriksaan yang terdiri dari lempengan
garis-garis logam yang bernomor atom tinggi (biasanya timbal) yang disusun berjajar satu
sama lain dan dipisahkan oleh bahan penyekat atau interspace material yang dapat
ditembus sinar-x. Pemanfaatan grid ini
terutama digunakan pada organ-organ manusia yang memiliki nomor atom tinggi. Grid berfungsi untuk menyerap radiasi hambur yang tidak
searah yang berasal dari objek yang dieksposi
(Meredith dkk, 1977).
Menurut Carlton (2000) dengan menggunakan grid untuk mendapatkan
densitas yang
sama dibutuhkan jumlah sinar yang lebih besar dibanding dengan tanpa menggunakan grid, tetapi kontras radiografi yang didapat lebih baik.
sama dibutuhkan jumlah sinar yang lebih besar dibanding dengan tanpa menggunakan grid, tetapi kontras radiografi yang didapat lebih baik.
Hasil penghitungan kontras:
|
Tanpa Grid
|
Dengan Grid
|
Densitas tertinggi (Dmax)
|
2.00
|
1.65
|
Densitas terendah (Dmin)
|
1.63
|
0.65
|
Kontras = Dmax - Dmin
|
0.37
|
1.00
|
Grid
adalah alat yang digunakan untuk menyerap radiasi hambur yang akan menimbulkan
fog jika sampai ke film. Fog yang terdapat di film radiografi akan meningkatkan
densitas dan mengurangi nilai kontras pada gambaran radiografi.
Dengan
menggunakan grid nilai densitas pada hasil gambaran radiografi akan berkurang
sehingga menaikkan nilai kontras.
DAFTAR PUSTAKA
-
Bushong, S.C., 2001, Radiologic Science for Technologists, 7th Edition, Mosby
Company, Toronto.
-
Carlton, R.R.,
2001, Principles of Radioghraphic Imaging an Quality Control, 3rd Edition, William
& Wilkins, New York .
-
Meredith, W.J., dan Massey, J.B., 1977, Fundamental Physics of Radiology,
John Wright and Sons Ltd., Bristol. © 2014
2 komentar:
salam radiologi..
artikel yang sangat bagus dan menginspirasi..
keep post ! :D
Radiografer indonesia
Posting Komentar